Minggu, 15 Oktober 2017

Juz 2, Tentang Kamu.

Jakarta, 3 Oktober 2017. Lembaran kedua, untukmu, yang tidak pernah menjemu. Sudah kelipatan berapa kita saling kenal? Sudah berapa lama kita saling menatap? Sudah berapa banyak waktu yang kutunggu untuk mengetahui perasaanmu? Ah, semua pertanyaanku terdengar menyebalkan. Sungguh, aku tidak pernah mempermasalahkan tentang kepastian pada seseorang. Apa itu yang membuatku seperti tarik ulur? Aku betul-betul tidak pernah mengharapkan hal tersebut saat berdekatan dengan yang lain. Tapi, tidak untukmu. Hatiku sering bersorak ramai menanti sebuah kejelasan. Perasaanku bergejolak ria menunggu suara hatimu. Diriku, mencoba menahan segala luapan emosi yang tumbuh disana. Sangat sulit. Tolong, katakan yang sejujurnya. Jika engkau sungguh-sungguh tertarik dengan perasaanku, katakanlah. Aku tidak akan keberatan, sungguh. Itu justru membuat hatiku sangat lega. Tapi, jikalau sebaliknya, jauhi diriku semampu yang kamu bisa. Sejauh yang kamu capai. Jangan membuatku terus menunggu dengan sejuta kalimat manis yang selalu kamu kirimkan lewat pesan singkat. Disini, aku berdiri. Menunggu sesuatu yang tak berujung pasti. -G