Minggu, 23 Juli 2017

Ambyar (3)

Jatuh cinta sendirian itu emang gaenak. Serius. Udah tiga bulan bahkan lebih gue nyimpen baik baik ini perasaan. Gue jaga, jangan sampai ada goresan yang terlukis disana. Gue coba asah hati gue agar tetap bertahan setiap hari nya. Menatap mata teduh yang sulit untuk di lepas adalah hobi baru buat gue. Kesukaan gue yang baru. Ketika perjuangan 3 bulan gue sendirian, ngebangun semua nya sendirian, dia akhirnya datang. Datang di waktu yang tepat. Dua hari kita bareng, mata lo susah banget buat di baca. Buat gue paham apa maksud lo aja gue masih bingung. Semua cara yang lo lakuin dan lo tunjukin membuat gue resah. Gue kadang mikir gimana caranya biar gue gak lelah sama lo. Itu semua gue pikirkan. Mungkin, lo gak akan mikir sejauh apa yang gue pikirin sekarang. Dan setelah dia hari itu, lo sekarang kembali menghilang. Tanpa jejak, tanpa kabar. Mau lo apa, sih?

Minggu, 09 Juli 2017

Ambyar (2)

Semua itu baru terasa sekarang. Baru sakit sekarang. Dan, gue baru sadar itu sekarang. Gue sekarang sendiri, gue tau. Gue punya banyak bahkan mungkin lebih banyak temen sekarang, tapi cuma bisa dihitung dengan jari siapa yang buat gue merasa nyaman. Gue pengen udahan aja, kalian tau kan definisi 'udahan?' Gue lelah banget, asal lo tau. Hidup gue makin berat, kantong mata gue menghitam. Padahal ini liburan, yang harusnya gue habiskan waktu untul have fun sama temen, ini malah sebaliknya. Ini berawal karna kamu. Kamu yang melukiskan warna dark disetiap deretan light color in my rainbow. Karna kamu, aku gini. Tapi semuanya sudah berlalu, gue sudah melupakan bahkan merelakan. Gue pergi dengan sejuta kebencian, dia datang dengan sejuta pertanyaan. Kamu itu lucu, mau di tabok tapi aku sayang sama tangan aku. Gak mau ternodai karna mukul pipi tirus kamu. Baik baik dengan yang lama, jangan ditinggalin lagi.